Searching...
Minggu, 08 September 2013
9/08/2013 09:04:00 PM

Asal Usul Kantong Kecil yang Menyelip pada Celana Jeans

Siapa yang tidak tau celana Jeans?

Jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Jeans biasa dipakai oleh angkatan laut. Celana yang biasa disebut orang Perancis dengan “bleu de Génes“, yang berarti biru Genoa ini, meski pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, pria yang mencoba mencari nasib baik ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas.
Akan tetapi, sampai di California semua barangnya habis terjual, kecuali sebuah tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain ini dipotongnya dan dibuatnya menjadi beberapa celana dan dijual kepada para pekerja tambang emas. Ternyata mereka menyukainya karena tahan lama dan tak mudah koyak. Kemudian Strauss menyempurnakan jeansnya dengan memesan bahan dari Genoa yang disebut “Genes”, yang oleh Strauss diubah menjadi “Blue Jeans“.
Akhirnya karena para penambang sangat menyukai jeans buatannya ini, mereka menobatkan celana ini sebagai celana resmi mereka. Para penambang emas itu menyebut celana Strauss dengan sebutan “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi”. Sebutan inilah yang mengawali merek dagang pertama celana jeans pertama di dunia.
Naluri bisnis Strauss yang tajam membuatnya mengajak pengusaha sukses Jakob Davis untuk bekerja sama, dan pada tahun 1880 kerja sama itu melahirkan pabrik celana jeans pertama. Dan produk desain mereka yang pertama adalah “Levi’s 501“.
Alasannya:
Produk desain pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas. Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan.
Karena diperuntukkan bagi para penambang, saku ini tentu bukan untuk bergaya-ria. Tetapi saku imut-imut ini dirancang untuk menyimpan butiran-butiran emas yang berukuran kecil. Meski kini jeans diproduksi dalam berbagai merek dan bukan hanya untuk para penambang, tetapi saku imut-imut itu masih tetap ada. Tentu saja sekarang fungsinya sekarang tidak lagi digunakan sebagai tempat menyimpan butiran emas.
hehehe..

Sumber: BeritaUnik.net
lima miliarder berikut ini mempunyai impian agar mereka bisa untuk hidup selamanya, tidak melalui usaha yang heroik seperti dalam film-film, tetapi dengan melakukan pembiayaan berbagai riset agar impian hidup abadi bisa terwujud. Berikut lima miliarder yang mempunyai impian hidup abadi yang ingin hidup selamanya sebagaimana dikutip dari The Richest.

Sumber : http://www.unik.ws/2013/09/5-miliarder-yang-mempunyai-impian-hidup-abadi.html
Copyright © Unik
lima miliarder berikut ini mempunyai impian agar mereka bisa untuk hidup selamanya, tidak melalui usaha yang heroik seperti dalam film-film, tetapi dengan melakukan pembiayaan berbagai riset agar impian hidup abadi bisa terwujud. Berikut lima miliarder yang mempunyai impian hidup abadi yang ingin hidup selamanya sebagaimana dikutip dari The Richest. 1. Dmitry Itskov Dmitry Itskov Dmitry Itskov adalah pengusaha miliarder dari Rusia, sekaligus Direktur Utama New Stars Media. Meskipun ia baru berusia 31 tahun, Itskov sudah terpesona dengan ide keabadian. Untuk itu, dia mencari cara untuk meraih mimpinya itu. Itskov menyewa 30 ilmuwan Rusia yang memiliki kemampuan di berbagai bidang, antara lain ahli saraf, robotika, dan sistem organ buatan. Proyek ini diharapkan bisa menemukan teknologi yang bisa mentransfer kepribadian seorang individu kepada benda lain. Dengan cara ini, seseorang bisa meneruskan "kehidupannya" melalui tubuh buatan yang akan disebut Avatar. 2. Don Laughlin Don Laughlin Don Laughlin adalah miliarder Amerika Serikat yang bergerak di bidang usaha perjudian. Dia memulai usaha tersebut pada 1950 saat membeli kasino pertamanya, 101 Club. Pada 1964, dia menjual kembali kasino itu untuk membeli motel delapan ruang yang terletak di perbatasan tiga negara bagian AS, yaitu California-Arizona-Nevada. Bisnis motelnya berkembang pesat, dan pada pertengahan era 90-an, dia telah berhasil memiliki penginapan sebanyak 1.404 kamar. Ia juga memiliki sebuah museum otomotif yang menampung koleksi besar Laughlin itu. Tempat itu juga dinamai menurut namanya. Laughlin adalah orang yang percaya pada teknologi cryogenic. Untuk itu, dia telah mengontrak sebuah perusahaan bernama Alcor untuk membekukan tubuhnya pada suhu -360 derajat celsius setelah ia meninggal. Dengan membekukan tubuh itu, dia berkeyakinan suatu saat akan bisa hidup kembali melalui teknologi di masa depan yang memungkinkan untuk itu. 3. Robert Miller Robert Miller Robert Miller adalah seorang miliarder dari Kanada yang membangun kekayaannya dari perusahaan Future Electronics. Perusahaan ini bergerak di bidang distributor alat elektronik terbesar ke tiga di dunia. Saat ini, Miller berusia 67 tahun, tetapi dia sudah membuat rencana untuk "masa depannya". Selama ini, dia telah menyumbangkan banyak uang untuk amal dalam rangka membantu orang lain yang membutuhkan. Sebagaimana yang dilakukan Don Laughlin, dia menyewa Alcor untuk membekukan tubuhnya setelah dia meninggal, beserta instruksi untuk "dibangunkan" kembali ketika teknologi medis masa depan telah dikembangkan dan disempurnakan. 4. David Murdock David Murdock David Murdock adalah miliarder AS yang kini berusia 89 tahun. Dia meraih kekayaan setelah mengambil alih perusahaan makanan dan nutrisi, Dole Foods di tahun 1980-an. Dia adalah penggemar kesehatan dan gizi, serta mendirikan institut kesehatan di California, dengan obsesi untuk bisa mencapai umur panjang. Murdock juga terlibat dalam pendirian Duke University Murdock Study yang terlibat dalam studi tentang penyakit genetik dan obat. Dia juga orang yang secara teratur melakukan diet ketat ikan dan sayuran. Obsesinya bukanlah bisa hidup selamanya, melainkan hidup sampai berusia 125 tahun. 5. John Sperling John Sperling Sperling merupakan miliarder AS yang usianya menginjak 91 tahun. Dia memiliki University of Phoenix, sebuah lembaga pendidikan nirlaba yang dikenal untuk kursus secara online. Dia menyadari bahwa saat dia telah meninggal, dia tidak bisa lagi mencari keuntungan duniawi. Untuk itulah, dia melakukan segalanya agar umurnya panjang. Dia merupakan penyumbang utama Kronos Longevity Research Institute, sebuah lembaga yang melakukan penelitian klinis pada penyakit yang berkaitan dengan usia. Dia juga menyewa beberapa ilmuwan untuk mempelajari terapi kloning dan rekayasa genetika. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas tubuh manusia, atau setidaknya meringankan penderitaan manusia dan rasa takut akan kematian.

Sumber : http://www.unik.ws/2013/09/5-miliarder-yang-mempunyai-impian-hidup-abadi.html
Copyright © Unik.ws
lima miliarder berikut ini mempunyai impian agar mereka bisa untuk hidup selamanya, tidak melalui usaha yang heroik seperti dalam film-film, tetapi dengan melakukan pembiayaan berbagai riset agar impian hidup abadi bisa terwujud. Berikut lima miliarder yang mempunyai impian hidup abadi yang ingin hidup selamanya sebagaimana dikutip dari The Richest. 1. Dmitry Itskov Dmitry Itskov Dmitry Itskov adalah pengusaha miliarder dari Rusia, sekaligus Direktur Utama New Stars Media. Meskipun ia baru berusia 31 tahun, Itskov sudah terpesona dengan ide keabadian. Untuk itu, dia mencari cara untuk meraih mimpinya itu. Itskov menyewa 30 ilmuwan Rusia yang memiliki kemampuan di berbagai bidang, antara lain ahli saraf, robotika, dan sistem organ buatan. Proyek ini diharapkan bisa menemukan teknologi yang bisa mentransfer kepribadian seorang individu kepada benda lain. Dengan cara ini, seseorang bisa meneruskan "kehidupannya" melalui tubuh buatan yang akan disebut Avatar. 2. Don Laughlin Don Laughlin Don Laughlin adalah miliarder Amerika Serikat yang bergerak di bidang usaha perjudian. Dia memulai usaha tersebut pada 1950 saat membeli kasino pertamanya, 101 Club. Pada 1964, dia menjual kembali kasino itu untuk membeli motel delapan ruang yang terletak di perbatasan tiga negara bagian AS, yaitu California-Arizona-Nevada. Bisnis motelnya berkembang pesat, dan pada pertengahan era 90-an, dia telah berhasil memiliki penginapan sebanyak 1.404 kamar. Ia juga memiliki sebuah museum otomotif yang menampung koleksi besar Laughlin itu. Tempat itu juga dinamai menurut namanya. Laughlin adalah orang yang percaya pada teknologi cryogenic. Untuk itu, dia telah mengontrak sebuah perusahaan bernama Alcor untuk membekukan tubuhnya pada suhu -360 derajat celsius setelah ia meninggal. Dengan membekukan tubuh itu, dia berkeyakinan suatu saat akan bisa hidup kembali melalui teknologi di masa depan yang memungkinkan untuk itu. 3. Robert Miller Robert Miller Robert Miller adalah seorang miliarder dari Kanada yang membangun kekayaannya dari perusahaan Future Electronics. Perusahaan ini bergerak di bidang distributor alat elektronik terbesar ke tiga di dunia. Saat ini, Miller berusia 67 tahun, tetapi dia sudah membuat rencana untuk "masa depannya". Selama ini, dia telah menyumbangkan banyak uang untuk amal dalam rangka membantu orang lain yang membutuhkan. Sebagaimana yang dilakukan Don Laughlin, dia menyewa Alcor untuk membekukan tubuhnya setelah dia meninggal, beserta instruksi untuk "dibangunkan" kembali ketika teknologi medis masa depan telah dikembangkan dan disempurnakan. 4. David Murdock David Murdock David Murdock adalah miliarder AS yang kini berusia 89 tahun. Dia meraih kekayaan setelah mengambil alih perusahaan makanan dan nutrisi, Dole Foods di tahun 1980-an. Dia adalah penggemar kesehatan dan gizi, serta mendirikan institut kesehatan di California, dengan obsesi untuk bisa mencapai umur panjang. Murdock juga terlibat dalam pendirian Duke University Murdock Study yang terlibat dalam studi tentang penyakit genetik dan obat. Dia juga orang yang secara teratur melakukan diet ketat ikan dan sayuran. Obsesinya bukanlah bisa hidup selamanya, melainkan hidup sampai berusia 125 tahun. 5. John Sperling John Sperling Sperling merupakan miliarder AS yang usianya menginjak 91 tahun. Dia memiliki University of Phoenix, sebuah lembaga pendidikan nirlaba yang dikenal untuk kursus secara online. Dia menyadari bahwa saat dia telah meninggal, dia tidak bisa lagi mencari keuntungan duniawi. Untuk itulah, dia melakukan segalanya agar umurnya panjang. Dia merupakan penyumbang utama Kronos Longevity Research Institute, sebuah lembaga yang melakukan penelitian klinis pada penyakit yang berkaitan dengan usia. Dia juga menyewa beberapa ilmuwan untuk mempelajari terapi kloning dan rekayasa genetika. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas tubuh manusia, atau setidaknya meringankan penderitaan manusia dan rasa takut akan kematian.

Sumber : http://www.unik.ws/2013/09/5-miliarder-yang-mempunyai-impian-hidup-abadi.html
Copyright © Unik.ws

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bahasa Yang Sopan :)

.
 
Back to top!