Searching...
Sabtu, 31 Agustus 2013
8/31/2013 10:52:00 PM

Humor Sosial

        Mumpung lagi nyantai, Posting dikit ah tentang humor sosial yang lumayan jadul tapi tetap membuat bibir tersenyum, walaupun gak sampe ngakak tingkat dewa yah setidaknya malam ini qyutoz dapat membuat agan2 tersenyum :)
hehe, silahkan dicoba..
 
PANTANGAN
Seorang pemuda berseloroh dengan seorang gadis cilik:
“kalau kau sudah besar, kawin dengan aku saja ya?”
“tidak!” jawab gadis itu dengan tegas.
“kenapa?”
“keluarga kami tidak ada yang menikah dengan orang lain. Kakek kawin dengan nenek, ayahku kawin dengan ibuku dan paman juga kawin dengan bibi!”

ADU DOMBA
Seorang anak dipersalahkan karena telah menghasut kedua temannya hingga saling baku hantam.
“Kamu yang telah mengadu domba temanmu ya?” tuduh orang yang datang melerai mereka.
“kedua teman saya sama-sama tidak memiliki domba, pak. Mana mungkin saya bisa mengadu domba..? saya Cuma menghasut keduanya agar mau berkelahi dengan seruu!”
Tiba-tiba ayah si penghasut muncul dan merasa tak senang melihat anaknya ditekan. Ia kemudain berkata kepada orang yang melerai tadi, “ saudara jangan sewenang-wenang menuduh anak saya. Tak perlu menjadikan dia sebagai kambing hitamnya!”
“pak, ‘gimana sih Bapak ini? Dia barusan mengira saya telah mengadu domba, dan sekarang tahu-tahu Bapak menyangka saya yang mau dijadikan kambing hitam? Apakah Bapak dan bapak ini sedang mengecak kode togel?” Tanya bocah nakal kebingungan jadinya.

MINTA AMPUN
Seorang nyonya sering merasa gregetan menghadapi edunguan pesuruh laki-lakinya yang baru masuk. Suatu hari, lagi-lagi ia melihat pesuruh itu membuat kesalahan.
“aduh, ampun Bagio! Kangkung itu kusuruh tumis, bukan ditanam dikebun?!.” Umpatnya kesal.
Bagio yng baru menyadari kekeliruannya, segera beranjak bangkit dan menghampiri nyonya majikannya sambil mm=embungkuk hormat.
“saya yang seharusnya meminta ampun, Nyonya. Bukannya nyonya, nanti saya malah jadi kualat..!” pintanya polos.

ANAK PUNGUT
“memalukan sekali, pak! Anak kita si Toto tadi siang telah menyambar jemuran tetangga!”
“kurang ajar anak itu! Lalu sekarang dimana dia?”
“di kantor polisi, pak”
“kalau begitu, begini saja, bu. Agar kita jangan terlalu mendapat malu, di depan polisi nanti kita katakana saja bahwa si Toto itu bukan anak kandung kita, tapi anak pungut yang kita pelihara sejak kecil.”
Polisi kemudian menanyai sang suami:
“betul dia ini Cuma anak pungut?”
“benar, pak! Saya sama sekali tidak menyangka dia keturunan maling.”
“dari mana bapak memungutnya dulu?” Tanya polisi ingin tahu.
“dari tong sampah, entah dibuang oleh siapa. Kami merasa iba lalu mengasuhnya!”
Lain lagi jawaban sang istri, ketika ditanya oleh polisi:
“dari mana ibu memungut anak ini?”
“didepan kuburan. Tadinya kami kira dia anak tuyul. Tahunya setelah besar benar-benar seperti tuyul, senang mencuri..!”

INGIN DARI AYAH
“pernahkah kamu memohon sesuatu kepada tuhan?” Tanya pak arman pada anakny.
“pernah! Bahkan dapat dikatakan sering.”
“lalu tuhan mengabulkan permohonannmu itu?”
“belum pernah. Mungkin tuhan tidak sanggup mengabulkannya.”
“lho, memangnya kamu memohon apa kepada tuhan? Minta adik?”
“iya, tapi bukan dari ibu. Melainkan dari ayah!”

PERCUMA
“hei, ton! Sepedamu kemps bannya, kok kau naiki juga? Sebaiknya kau tuntun saja!”
“percuma!”
“lho, dikasih tau kok dibilang percuma?”
“ya, soalnya meskipun aku tuntun, ban sepedaku ini tetap saja kemps!”

TULISAN DOKTER
Seorang ibu memarahi putranya karena tidak bisa menulis dengan bagus.
“tulisanmu acak-acakan seperti cakar ayam,” tegur ibunya.
“itu gaya tulisan seorang dokter, bu. Kalau ibu tak sanggup membacanya, berarti ibu tidak mempunyai bakat untuk menjadi seorang apoteker,” sahut putranya.

KATA AYAH
Ketika tantenya datang bertamu kerumahnya, si toto memandang tantenya terus-menerus.
“adakah yang aneh pada diri tante, to?” Tanya tantenya heran.
“belum, tante!”
“belum? Apa maksudmu?”
“kata ayah, tante kalau lagi ngobrol mulutnya seperti pantat ayam!”

DARI INGGRIS
“wah, enak dong dapet suami orang inggris, begitu kawin lantas diajak nengok mertua disana. Oleh-oleh apa nih, yang kamu bawa dari sana?”
“garam inggris, mau?”
“ogah! Dasar kamu jawa keblinger! Apa kau pun tidak bawa oleh-oleh buat mertuamu disana?
“ada”
“apa?”
“asam jawa!”

DOA SI KECIL
Sebelum tidur terdengar si mona berdoa:
“ya tuhan. Kabulkanlah permintaanku agar uang logam berubah jadi sepotong roti!”
“mona! Kenapa doamu seperti itu?” Tanya ibunya.
“ya, mama. Soalnya tadi siang saya tanpa sengaja telah menelan sebuah uang logam!”

LAIN LAGI
“dari tadi kudengar kau menyanyi saja. Ada apa?”
“ah, itu hanya menandakan hatiku sedang senang.”
“kalau hatimu sedang susah, apa yang biasa kau lakukan?”
“bunuh diri!”

TERGANTUNG MALAIKAT
Seorang turis amerika mampir kesebuah desa di pedalaman Indonesia. Dia berbicara dengan seorang lelaki tua desa itu.
“apakah kau akan terus tinggal di desa ini?” Tanya sang turis.
“tentu saja tidak!” jawab si lelaki tua yang ditanya.
“oh, jadi kapan kau akan meninggalkan desa ini?”
“nanti, kalau malaikat datang menjemput saya!”

SOK TAHU
Seorang anak bertanya pada ibunya.
“sebelum saya lahir, apakah ibu trlah mengenal saya?
“tidak,” jawab ibunya.
“aneh! Tidak kenal, tapi setelah lahir langsung diaku aebagai anak!” kata anak itu sambil berlalu pergi.

INGIN TAHU
“kau mengajak aku datang kerumahmu, apakah kau mau mengundang makan?” Tanya jasman pada temannya imron, yang punya hobi memelihara anjing.
“tidak. aku ingin memperlihatkan seekor anjing yang baru kubeli. Dan kuminta kau menilainya, apakah anjingku itu bagus atau tidak.”
“baiklah. Tapi apakah anjingmu itu tidak menggigit?”
“itulah yang ingin kutahu!”

TIDAK SALAH
Ketika mengendarai kendaraannya dengan kencang, gondo distop oleh pak polisi.
“apa salah saya, pak?” Tanya gondo pura-pura.
“oh, anda tidak bersalah. Yang bersalah SIM anda. Nah, berikan SIM anda itu kepada saya!” jawab pak polisi sambil tersenyum.

LICIK
“tidur sama makan untuk satu malam lima ribu rupiah!” kata seorang pemilik losmen menjelaskan tariff menginap kepada seorang tamunya.
“nih dua ribu lima ratus rupiah. Soalnya saya Cuma makan saja, sedangkan semalam saya tidak bisa tidur!”

GARA-GARA NAKAL
“lihat! Rambut ibu sekarang sudah ada ubannya,” berkata bu rina kepada anaknya yang nakal.
“kenapa bisa begitu, bu?” Tanya si anak.
“ini akibat gara-gar kau suka nakal!”
“oh, kalau begitu saya baru tau sekarang. Nenek rambutnya penuh uban, karena ayah dan ibu sering berbuat nakal!”

BELUM KAYA
“pak dukun, bagaimana caranya agar saya bisa kaya?”
“oh itu mudah. Sediakan 10 juta rupiah, kambing putih 50 ekor dan menyan sekarung.”
“tapi, pak dukun. Apakah pak dukun tidak tahu bahwa saya belum kaya?”

BOHONG
“dalam satu hari aku bia menghabiskan tiga bungkus rokok!”
“bohong! Tidak usah beli tiga bungkus rokok, sebatang rokok saja kau kulihat selalu minta pada teman-temanmu!”

PURA-PURA
Seorang ayah iseng-iseng bertanya pada anaknya yang baru duduk di SD.
“coba, tiga ditambah tiga berapa?”
“ah, ayah suka pura-pura bodoh! Sudah tahu masih bertanya!” jawab si anak polos.

MAU MENGGAMBAR
“ibu, maukah ibu membuka mulut ibu barang sejeneak?” pinta seorang anak pada ibunya.
“baiklah. Tapi katakana dulu maksudmu menyuruh ibu membuka mulut?”
“saya ingin menggambar mulut seekor buaya, bu!”

PERJANJIA
Seorang guru bertanya pada murudnya yang bernama tomi.
“tom, tahukah kamu dimana naskan perjanjian linggarjati itu ditandatangani?”
“tahu!”
“dimana?”
“di atas naskah perjanjian itu!”

MINTA PEKERJAAN
“tolong, pak, beri saya pekerjaan apa saja. Saya sudah lama menganggur… kasihan anak-istri saya dirumah, sudah tak punya apa-apa,” pinta seorang pengangguran kepada seorang direktur.
“kan sudah saya bilang, disini tidak ada lowongan,”
Jawab pak direktur jujur.
“tapi pak, tolonglah saya… kerja apa juga, saya mau…”
“member pekerjaan sih soal mudah, yang sulit kan mencari siapa orangnya yang mau menggajimu. Apa kamu bersedia kusuruh-suruh tanpa di upah?”

TIDAK BAHAGIA
Seorang perawat menggendong dan memperlihatkan bayi montok yang baru dilahirkan, kepada ibunya yang masih muda belia.
“nyonya beruntung sekali, semuda ini telah memiliki bayi yang sehat, montok dan cakep…” katanya memuji. “tidak seperti saya, sudah hampir sepuluh tahun menikah, belum juga bisa beroleh seorang putra…” tambahnya.
“saya justru tidak merasa bahagia atas kelahirannya,” jawab ibu muda itu murung.
“kenapa? Apakah ayahnya juga tidak menginginkan anak ini?” Tanya jururawat.
“ya, dia malah kabur begitu tau saya hamil bayi ini.”
“suami nyonya kabur?”
“bukan suami saya, tapi pacar saya!”

ES TELER
“saya sudah menghabiskan tiga mangkuk es teler. Kenapa sampai sekarang belum juga teler?” Tanya seorang pemuda kepada pedagang es teler.

TIDAK NAIK
Jimmy seorang murid kelas II SMU yang sangat bandel, ketika kenaikan kelas ternyata ia tidak naik. Ia berusaha menyembunyikan prestasi buruknya itu agar tidak di ejek teman-temannya, tapi tetap saja ada yang mengetahuinya.
“hei jim, apa benar kau tidak naik ke kelas tiga?”
“bukannya tidak nai. Cuma guru-guru kelas dua merasa enggan berpisah denganku, karena aku murid paling disayang.”

PASANGAN TUA
Sepasang suami istri sekarang sudah berusia hampir 90 tahun. Keduanya sama-sama sudah pikun. Suatu hari suaminya keluar dari kamar dan berpapasan dengan istrinya yang baru masuk ke kamar. Sang suami heran memandangi sang istri yang juga sudah keriput dan terbungkuk-bungkuk seperti dirinya itu.
“hei nyonya! Anda ini siapa kok masuk ke kamar saya?”
“johan, apakah kau lupa padaku? Bukankah aku wanita yang kau lamar beberapa puluh tahun yang lalu?”
“ooo, ya, ya, ya. Aku ingat sekarang. Tapi apakah waktu itu lamaranku kau terima ya?”
“soal itu aku tak ingat lagi. Yang kulihat, aku menerima maskawinmu. Tapi, tapi untuk apa maskawin itu ya?

DICULIK
Seorang pemuda bertampang polos datang kekantor polisi dan mengaku dirinya baru saja berhasil membebaskan diri dari para penculiknya.
“siapa yang menculik anda?”
“para penculik, pak.”
“iya saya tahu. Tapi apakah anda mengenali mereka?”
“saya tidak sempat kenalan, pak.”

LAWAN KATA
Ketika pelajaran bahasa Indonesia berlangsung, seorang guru sedang mengajarkan lawan kata. Seusai mengajar ia bertanya pada murid-muridnya.
“dino, jawablah pertanyaan bapak. Malas lawan katanya apa?”
“rajin, pak!”
“betul, sekarang kamu minul. Anak itu mencuri, lawannya..”
“polisi, pak!” jawab minul yakin

GUSINYA
Seorang pasien merasa jemu dengan sakit giginya yang sering kumat.
“cabut saja, dok!” pintanya
“oh, gigi anda tidak apa-apa, hanya gusinya yang mau copot!”

TUMPUL
Ketika mencukur kumisnya, seseorang mengaduh kesakitan.
“kurang ajar, siapa yang memakai silet ini? Tumpulnya bukan main. Bikin sakit saja,”
Mendengar ayahnya mengomel begitu, anaknya yang masih bocah menghampirinya.
“ah, masa tumpul, pak? Tanyanya polos.
“Tadi saya pakai memotong ban masih kuat kok!”

DIKURANGI
“coba lihat, wan. Pukul berapa sekarang,” perintah seorang ibu kepada putranya yang berusia 9 tahun.
Wawan berlari-lari kecil melihat jam dinding. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul dua belas kurang lima menit. Wawan menghitung, “pukul dua belas kurang lima, jadi pukul tujuh…”

KARENA BERANI
Seorang anak ditegur ayahnya:
“kenapa rapormu banyak angka merahnya?!”
“anu, pak. Karena… saya tergolong anak yang pemberani, jadi nilainya ditulis dengan tinta merah!” jawab si anak.

ORANG PADANG
Amin diperkenalkan oleh yanto pada seorang temannya.
“anda berasal dari mana?” Tanya kenalan barunya kepada amin.
“saya orang padang,” jawab amin
“orang padang? Padang pasir atau padang rumput?” Tanya teman barunya itu.

MASIH BERUNTUNG
Santi nyaris tertabrak sebuah bajaj ketika sedang berjalan pulang dari pasar. Ia mengadu tentang hal itu kepada suaminya.
“untung, kamu tidak sampai kenapa-napa,” jawab suaminya.
“oh ya? Untungkah aku? Kalau begitu biar besok-besok peristiwa tersebut terulang terus, supaya aku sering-sering bisa mendapat untung!” ujar santi dengan kesal.

DIUNDANG
“pelayan!” teriak seorang pengunjung restoran.
“ya, tuan,” sayut pelayan sambil bergegas menghampirinya.
“apa-apaan ini? Dimakanan saya kok ada cecaknya?!”
“jangan marah tuan, tuan. Mungkin cecak itu mengira tuan telah mengundangnya dalam perjamuan ini..!”

TIDAK MENDERITA
“tidak selamanya hidup seseorang akan menderita terus. Buktinya, temanku si giman, sekarang dia sudah tidak menderita lagi,” kata seorang gembel pada seorang temannya.
“temanmu itu sekarang sudah kaya?”
“tidak, dia baru saja meninggal seminggu yang lalu.”

GILAKAH
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, seorang guru menugaskan murid-muridnya untuk menyusun sebuah kalimat.
“anton, cobalah kamu buat sebuah kalimat dengan subyeknya seorang nenek!”
“seorang nenek naik sepatu roda dengan kecepatan 60 km/jam,” kata anton dengan lancarnya.
Mendengar kalimat yang dibuat anton, eko nyeletuk,
“gilakah nenek itu?”

SATU NOL
Soni yang gemar bercanda itu mengajak kekasihnya ke kebun binatang. Tiba dikandang orang utan, soni langsung saja menunjuk penghuni kandang itu dengan wajah serius.
“apakah kamu masih ada hubungan family dengan dia?”
“eh, sekarang sih belum,” jawab mira menyadari canda kekasihnya. “entah nanti..”
“maksudmu?”
“ya, nanti kalau saya jadi nikah sama kamu!”

MATI TENGGELAM
“berapa dalam sungai ini?”
“saya kurang tahu. Tapi ada seorang teman saya yang pernah menyelam sampai kedasar sungai ini untuk mengetahui dalamnya.”
“wah, kalau begitu temanmu itu pasti tahu. Dimana ia sekarang?”
“sejak dia menyelam seminggu yang lalu, sampai kini belum muncul juga!”.
 
sekian dulu ya humor sosial malam ini.. hehehe :)

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bahasa Yang Sopan :)

.
 
Back to top!